Organ Yayasan Masa Bakti 2024 – 2029

Berdasarkan Akta Notaris Fanny Suherman, SH., nomor 03 tanggal 23 April 2024 tentang Pernyataan Keputusan Rapat

Ketua Pembina : Romo Samuel Pangestu, Pr.
Anggota Pembina : Romo Robertus Ndadjang, CSsR.
Anggota Pembina : Mayjen TNI Purn Tono Suratman.

Ketua Pengawas : Frans Bing Sungkono.
Anggota : Tarsesius Sutrisno.
Anggota : Aji Sumakno Fredericus.

Ketua Umum : Ign. Sri Wahyudi, MSi.
Ketua : Ir M Siswanto Prayogo, MSi.
Sekretaris : M Tanto Retijono, MKKK.
Bendahara : Ir Kosmos Bangun.
Anggota Pengurus Bidang SDM & Humas : M Rudy Tea, MPd.
Anggota Pengurus Bidang Sarpras : Ir Tatang Suryanto

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA SEKOLAH KATOLIK IGNATIUS SLAMET RIYADI

Bermula dari kepedulian Umat Katolik Cijantung akan dunia Pendidikan, terpenuhilah dengan pendiriannya :

1.  Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang bercorak Nasional di Komplek Ksatrian A. Yani (RPKAD) Cijantung sejak Agustus 1965, dengan nama SMP Gatot Subroto.
2.  Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) di Komplek Ksatrian A. Yani (RPKAD) Cijantung sejak Februari 1967, dengan nama SMAK Ignatius Slamet Riyadi.

Berdirinya SMP Gatot Subroto diprakarsai oleh para Perwira TNI AD yang beragama Katolik, direstui dan dibantu oleh Komandan & Wakil Komandan RPKAD; Bp. Sarwo Edhy Wibowo (Brigjen) dan Bp. RS Priyo Pranoto (Kolonel), serta didukung oleh para Perwira senior yang berdomisili di Komplek TNI AD Cijantung 2 (antara lain Bp. RF Soedirdjo (Letkol), Bp. M. Soemardi, Bp dan Ibu. Sujanadi, Bp. Sudarsono, Bp. Herry Selamet dan Bp.FX Djokosoejono).

Berdirinya SMAK Ignatius Slamet Riyadi diprakarsai oleh Bp. Uskup Agung Jakarta, Mgr. A. Djajasepoetra, SJ., dibantu oleh Kepala Pusat Rohani Katolik (Ka Pusrohkat) TNI AD Kolonel ANH. Poedjahandaja, Pr., Diurus dan dilaksanakan oleh para Perwira Katolik di Cijantung yang dikoordinasi oleh Letkol RFSoedirdjo.

Kedua sekolah tersebut di atas lahir dan hidup serta menempati ruang-ruang pergudangan RPKAD Cijantung 1. Setelah Pembangunan Gedung SMP Gatot Subroto (di depan Mako RPKAD) selesai, SMP Gatot Subroto pindah dari gudang. Dan setelah Bp. Uskup Agung Jakarta selesai membangun 3 ruang belajar, 1 aula, 1 ruang guru dan beberapa toilet di atas tanah milik TNI AD seluas 2,2 HA di Cijantung 2, SMAK Ignatius Slamet Riyadi segera menyelesaikannya.

Dengan telah berpisahnya lokasi kegiatan belajar mengajar kedua sekolah tersebut, yang semula 2 orang Perwira bersama-sama memimpin kedua sekolah tersebut, memutuskan Bp. M Soemardi memimpin SMAK Ignatius Slamet Riyadi, dan Bp. FX Djokosoejono memimpin SMP Gatot Subroto.

Dalam perkembangan selanjutnya SMP Gatot Subroto pada tahun akhir tahun 1972 berubah menjadi SMP Negeri 49, dan selanjutnya berubah lagi menjadi SMP Negeri 103.

Untuk perkembangan SMAK Ignatius Slamet Riyadi pada tahun 1969 dan seterusnya mengembangkan sayapnya, diawali dengan berdirinya SMPK Ignatius Slamet Riyadi (1969), yang pembangunannya memperoleh bantuan dari Pemda DKI Jakarta. Untuk selanjutnya dibangun SDK Ignatius Slamet Riyadi (1972), dan kemudian membuka TKK Ignatius Slamet Riyadi (1973).

Pada tahun 1971, seorang Pastor yang bernama Romo Looymans, SJ., dan seorang ibu yang bernama Ibu C. Sujanadi secara resmi mendirikan Yayasan Pendidikan Ignatius Slamet Riyadi, dimana nama ini diambil dari nama pahlawan nasional yang beragama Katolik yaitu Ignatius Slamet Riyadi, yang mana , nama tersebut telah terlebih dahulu disematkan pada SMAK dan SMPK yang telah berdiri. Yayasan ini tercatat pada Akta Pendirian (Notaris GHS Loemban Tobing, SH), Nomor 55 tanggal 23 Juni 1971. Dengan terbentuknya Yayasan ini, sekaligus dimaksudkan untuk menaungi Sekolah-sekolah (SMAK dan SMPK) yang telah berdiri. Selanjutnya SDK Ignatius Slamet Riyadi berdiri pada tahun 1972 dan TKK Ignatius Slamet Riyadi secara resmi berdiri pada tahun 1973. Dalam perkembangan selanjutnya, karena jumlah peminat SD yang cukup besar, akhirnya SDK Ignatius Slamet Riyadi dikembangkan. SDK yang pertama selanjutnya disebut SDK Ignatius Slamet Riyadi I, adapun pengembangan SDK disebut SDK Ignatius Slamet Riyadi II (dibuka pada tahun 1982).

SMAK Ignatius Slamet Riyadi sempat meminta bantuan pengelolaan dari Perkumpulan Strada Pusat dan mendapat persetujuan Romo Suharso. (Sayangnya tahunnya tidak disebutkan). Untuk itu, Perkumpulan Strada bahkan memberikan pengawasan dalam bentuk bantuan/subsidi finansial perbulan untuk mendukung operasional sekolah dan bantuan guru-guru.

Menjelang tahun 1979, persekolahan Ignatius Slamet Riyadi sempat mengalami situasi yang kurang kondusif, yang menyebabkan antara lain tidak berlanjutnya bantuan/ pengawasan dari Perkumpulan Strada Pusat. Situasi Puji Tuhan dapat segera teratasi, pada jelang akhir 1980 situasi persekolahan Ignatius Slamet Riyadi kembali kondusif.

Sumber :
Diedit berdasarkan arsip tulisan Bp. RF Soedirdjo dengan penyesuaian seperlunya. (Penyunting : M Siswanto Prayogo).

Ketaqwaan kepada Tuhan YME

Ketaqwaan diwujudkan dengan memfasilitasi peserta didik untuk melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing:

a. Katolik dilaksanakan di Kelas dan di Gereja dan didampingi oleh Guru Agama, Biarawati/Suster.
b. Kristen dilaksanakan di Kelas dan di Gereja dan didampingi oleh Guru Agama, Biarawati/Suster.
c. Islam dilaksanakan di Aula Sekolah (Tempat Sholat).
d. Hindu/Budha dilaksanakan di Aula Sekolah. (Tempat Doa)

Kegiatan-kegiatan ini semua bertujuan untuk membangun Toleransi dan Kebhinekaan.

Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

1. Peserta Didik dituntut menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebaik-baiknya. Para Pendidik akan membimbing Peserta Didik mempelajari Literasi Bahasa dan Literasi Numerik serta Kharakter.
2. Kegiatan yang dilaksanakan :

a. Belajar di Kelas.
b. Belajar di Lab ( Bahasa, Komputer,Kimia dan Biologi)
c. Studi Kepustakaan
d. Pembuatan Karya Ilmiah (SMP dan SMA) dan Pembuatan Tulisan (SD), Praktek pencampuran warna, Menanam dan Mencuci Pakaian (TKK).

Penguatan Adaptasi Teknologi

Peserta Didik difasilitasi dan diarahkan untuk piawai dan bijaksana dalam menggunakan medsos sebagai sarana Edukasi dan Pengembangan Diri. Kegiatannya diwujudkan dalam bentuk penyelenggarakan lomba :

1.Kreasi Meme Edukatif
2.Video Blogging
3.Kartun dan Animasi
4.Kreasi Status di media sosial

Setiap Kegiatan dilaksanakan minimal 4 x Per Sekolah selama satu tahun ajaran dengan memanfaatkan momentum Har Dik Nas, Pesta Nama, HUT RI, Hari Pahlawan, Bulan Rosario, Bulan Kitab Suci, Paskah dan Natal.

Pembentukan Kharakter Berbasis Budaya

Pembentukan Kharakter ditujukan untuk membentuk kharakter peserta didik yang mampu memahami, menghargai dan melestarikan Budaya sesuai bakat dan minat. Kegiatannya diwujudkan dalam bentuk kegiatan Ekstra Kurikuler meliputi :

a. Paduan Suara/Vokal Group.
b. Seni Angklung.
c. Seni Tari.
d. Seni Musik Gondang.
e. Marching Band dan Band.
f. Dll.

Dengan target capaian Peserta didik percaya diri tampil dalam :

a.Berbagai perlombaan baik Internal maupun Eksternal Sekolah.
b.Tampil dalam momen-momen penting meliputi :

1) Har Dik Nas.
2) Pesta Nama YPISR.
3) HUT RI.
4) Hari Pahlawan Pesta.
5) Bulan Rosario
6) Bulan Kitab Suci
7) Paskah
8) Natal

Penanaman/Internalisasi Jiwa Entrepreneurship

Peserta Didik diberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan Kewirausahaan seperti :

a. Pembuatan Produk Sablon (Kaos,Mug, dll), Pin, Name Tag,dll.
b. Pelatihan Tatacara Memperoleh Modal dari Perbankan untuk Usaha Mandiri (UMKM, KIK, KUR).
c. Mekanisme Jual Produk secara Online.

Kegiatan-kegiatan itu semua bertujuan untuk membangun “Kemandirian Berwirausaha”.

Internalisasi dan Penguatan Nilai-nilai Kejuangan/Kepemimpinan

Peserta Didik diberikan pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai kejuangan dan membentuk jiwa Kepemimpinan. Kegiatannya diwujudkan dalam bentuk :

a. Paskibra.
b. Pramuka.
c. Palang Merah Remaja,
d. Menejemen Training (Level 1).
e. Ceramah tentang Kejuangan/Kepemimpinan.
f. Live inn.

Peduli Lingkungan (Ekologi)

Peserta Didik diberikan pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk menginternalisasikan nilai-nilai kejuangan dan membentuk jiwa Kepemimpinan. Kegiatannya diwujudkan dalam bentuk :

a. Operasi Semut (memungut sampah secara masal-Siswa) .
b. Pelatihan untuk Pembiasaan “Tidak buang sampah sembarangan” dan “Buang sampah pada tempatnya”.
c. Pengadaan Kebun “Tanaman Hias dan Apotik Hidup”.

Kegiatan-kegiatan itu semua bertujuan : “Menciptakan Budaya Malu bilamana melihat lingkungan sekitarnya tidak bersih”

Informasi PPDB YPISR